Sukron Jamil, Sosok Kepala Desa Kadu Limus yang Nyentrik, Gaul, dan Dekat dengan Warga

Pandeglang – Bantensuara.com Menjadi kepala desa bukan hanya soal memimpin dan mengatur jalannya pemerintahan, tetapi juga tentang bagaimana bisa menjadi sahabat bagi masyarakatnya. Hal inilah yang tercermin dari sosok Sukron Jamil, Kepala Desa Kadu Limus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Pria kelahiran tahun 1973 dari keluarga petani ini dikenal sebagai figur pemimpin yang nyentrik, ramah, murah senyum, dan sangat dekat dengan warganya. Sejak menjabat sebagai Kepala Desa Kadu Limus pada tahun 2021, Sukron Jamil berhasil membawa suasana pemerintahan desa menjadi lebih terbuka, akrab, dan penuh kehangatan.
Berbeda dengan kebanyakan kepala desa lainnya, Sukron Jamil memiliki gaya kepemimpinan yang unik dan kekinian. Ia tidak hanya aktif turun langsung ke lapangan, menyapa warga di sawah, di warung, atau saat kegiatan gotong royong, tetapi juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana berinteraksi.
Melalui akun TikTok pribadinya @jamiel746, Sukron Jamil kerap membagikan aktivitas keseharian, pesan-pesan positif, hingga dokumentasi kegiatan desa. Cara komunikasinya yang ringan, lucu, dan apa adanya membuat banyak warganya merasa dekat, bahkan seperti sahabat sendiri.
“Media sosial sekarang jadi sarana efektif untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat. Lewat TikTok, saya bisa menyapa warga, mengedukasi dengan cara yang santai, sekaligus mempromosikan kegiatan dan potensi desa,” ujar Sukron Jamil saat ditemui usai menghadiri acara pengajian rutin di desanya.
Tidak hanya aktif di dunia digital, Sukron Jamil juga dikenal sangat peduli terhadap kegiatan sosial, keagamaan, dan kepemudaan. Hampir setiap minggu, ia terlihat ikut serta dalam kegiatan pengajian, gotong royong pembangunan fasilitas umum, serta acara kepemudaan dan olahraga di desanya.
Menurut warga, Sukron Jamil bukan tipe pemimpin yang hanya memerintah dari balik meja. Ia justru lebih sering terjun langsung ke lapangan, bekerja bersama masyarakat tanpa membeda-bedakan status sosial.
“Pak Kades itu orangnya sederhana dan tidak sombong. Kalau ada kegiatan, beliau pasti ikut turun tangan. Kadang sambil bercanda, bikin suasana jadi hangat,” kata Ujang, salah satu warga Kadu Limus.
Selain itu, ia juga terus menanamkan semangat gotong royong sebagai nilai utama dalam pembangunan desa. Ia percaya kemajuan desa tidak akan tercapai tanpa partisipasi aktif seluruh masyarakat. “Desa maju itu bukan karena kepala desanya hebat, tapi karena warganya kompak dan punya rasa memiliki,” ucapnya dengan senyum khasnya.
Latar belakang Sukron Jamil sebagai anak petani turut membentuk karakter kepemimpinannya yang rendah hati. Ia memahami betul bagaimana perjuangan masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena itu, banyak program yang ia jalankan berorientasi pada kesejahteraan warga, terutama di sektor pertanian dan pemberdayaan masyarakat kecil.
Di bawah kepemimpinannya, Desa Kadu Limus mulai berbenah dengan berbagai inovasi desa. Mulai dari penguatan BUMDes, peningkatan sarana pertanian, hingga kegiatan pemberdayaan ekonomi produktif bagi pemuda dan ibu rumah tangga.
Menurut perangkat desa setempat, gaya kepemimpinan Sukron Jamil yang terbuka dan komunikatif membawa angin segar bagi masyarakat. “Beliau pemimpin yang gaul tapi tetap tegas. Suka bercanda, tapi kalau sudah soal pelayanan dan pembangunan, sangat serius. Itulah yang membuat warga respek,” ujar salah satu staf pemerintahan desa.
Sikap Sukron Jamil yang aktif dan dekat dengan anak muda membuatnya menjadi panutan bagi generasi muda Kadu Limus. Ia selalu memberi ruang bagi kreativitas pemuda desa, baik dalam kegiatan sosial, olahraga, maupun kesenian.
Tak jarang, ia menjadi penggerak utama dalam berbagai lomba desa atau kegiatan keagamaan yang melibatkan karang taruna. “Pemuda itu aset masa depan. Kalau mereka didukung dan diarahkan, desa akan punya masa depan yang kuat,” ujarnya.
Lebih dari sekadar jabatan, bagi Sukron Jamil, menjadi kepala desa adalah pengabdian dengan hati. Ia ingin membuktikan bahwa seorang pemimpin bisa tetap dekat dengan rakyat tanpa kehilangan wibawa.
“Saya ini anak petani. Kalau sekarang dipercaya masyarakat untuk memimpin, itu amanah yang harus dijalankan dengan hati dan keikhlasan. Saya ingin Desa Kadu Limus jadi desa yang maju, tapi juga tetap menjaga nilai kebersamaan dan gotong royong,” pungkasnya.
Dengan gaya kepemimpinan yang bersahaja, modern, dan berjiwa sosial tinggi, Sukron Jamil telah menjadi contoh nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal sederhana — senyum, sapaan, dan kepedulian terhadap sesama.
(Redaksi/Bantensuara.com)