Viral.! Danone Jelaskan Sumber Air Aqua Usai Sidak Dedi Mulyadi
Jakarta, Bantensuara.com 24 Oktober 2025 – Perusahaan air mineral Danone Indonesia akhirnya angkat bicara terkait sumber air Aqua yang menjadi sorotan publik usai inspeksi mendadak (sidak) oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di pabrik PT Tirta Investama (Aqua) Subang.
Dalam video sidak yang diunggah di akun Instagram resminya pada Rabu (22/10), Dedi mempertanyakan asal air mineral merek Aqua. Dari hasil dialog dengan perwakilan perusahaan, terungkap bahwa sumber air berasal dari sumur bor di sekitar area pabrik. Temuan ini memunculkan kekhawatiran publik terkait dampak lingkungan akibat pengambilan air tanah dalam.
Menanggapi hal tersebut, Danone Indonesia menyampaikan klarifikasi resmi bahwa pernyataan yang menyebut air Aqua berasal dari sumur bor tidak sepenuhnya tepat. “Air Aqua berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia,” jelas Danone Indonesia melalui keterangan tertulis pada Kamis (23/10).
Perusahaan menjelaskan bahwa air yang digunakan bukan dari air tanah dangkal, melainkan dari akuifer dalam di kawasan pegunungan dengan kedalaman antara 60 hingga 140 meter. “Air dari akuifer dalam ini terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia,” lanjut keterangan tersebut.
Danone menegaskan, seluruh sumber air Aqua telah melalui kajian ilmiah oleh para ahli hidrogeologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). “Hasil kajian dari UGM dan Unpad mengonfirmasi bahwa sumber air Aqua tidak bersinggungan dengan air yang digunakan masyarakat,” tulis Danone.
Selain itu, perusahaan juga memastikan bahwa proses pengambilan air telah memiliki izin resmi dan diawasi oleh pemerintah melalui Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta pemerintah daerah.
Aqua disebut memiliki Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam (Ground Water Resources Policy), yang mengatur agar pengelolaan sumber air dilakukan secara berkelanjutan dengan menjaga kualitas, kelestarian, dan keseimbangan lingkungan di sekitar wilayah operasional.
Berdasarkan hasil kajian bersama UGM, Danone menyebut pengambilan air secara hati-hati tidak menimbulkan dampak geologis seperti pergeseran tanah atau longsor. “Namun, faktor lain seperti perubahan tata guna lahan dan deforestasi juga berpengaruh terhadap kondisi lingkungan,” ujar perusahaan tersebut.
Sementara itu, dalam video sidak, Dedi Mulyadi menyoroti potensi risiko lingkungan akibat praktik pemboran air tanah dalam. “Ngefek enggak sih buat lingkungan? Atau nunggu longsor dulu?” ujar Dedi dalam rekaman yang kini viral di media sosial.
Sampai berita ini diterbitkan, Dedi Mulyadi belum memberikan tanggapan lanjutan setelah klarifikasi resmi dari Danone Indonesia. (Zak/Red).

Zek Permana 













