Peleton Pemuda Kritisi Proyek Perbaikan TPT di Jalan Nasional Labuan–Pandeglang Diduga Asal Jadi.
Pandeglang, Bantensuara.com – Pekerjaan perbaikan tembok penahan tanah (TPT) di ruas Jalan Nasional Labuan–Pandeglang, tepatnya di Kampung Kadu Dampit, Kecamatan Pagelaran, disorot tajam oleh masyarakat. Proyek yang dikerjakan untuk memperbaiki longsoran lama itu kini justru memunculkan dugaan kuat adanya pekerjaan asal-asalan tanpa standar teknis yang jelas.
Dari hasil pantauan di lapangan, kondisi struktur TPT terlihat memprihatinkan. Permukaan dinding tampak tidak rata, banyak bagian pasangan batu yang tidak rapat, serta adukan semen yang minim dan tampak menempel tidak merata. Tak hanya itu, sejumlah pipa saluran air yang menembus dinding juga terlihat tidak tertata dan berpotensi melemahkan kekuatan struktur bangunan.
Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar tentang mutu pekerjaan dan sejauh mana pengawasan teknis dari pihak pelaksana maupun instansi terkait dilakukan di lapangan.

"Tampak Hasil Pekerjaan TPT Jalan Nasional"
Peleton Pemuda Pandeglang, Aris Doris, menyayangkan lemahnya kontrol pemerintah terhadap kualitas pekerjaan proyek yang menggunakan anggaran negara.
“Kami melihat langsung di lapangan, pekerjaan ini sangat jauh dari kata layak. Seolah-olah hanya dikerjakan untuk menggugurkan kewajiban saja, bukan untuk memperkuat struktur tebing,” ujar Aris Doris dengan nada kecewa, Selasa (21/10/2025).
Ia menegaskan, jika proyek seperti ini terus dibiarkan, maka kerusakan akan kembali terjadi, bahkan berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan nasional yang padat dilalui kendaraan.
“Kalau hujan deras datang, dinding itu bisa jebol lagi. Ini bahaya. Pemerintah jangan hanya diam, harus segera turun dan evaluasi pihak kontraktor,” tegasnya.
Selain itu, warga sekitar juga mengeluhkan tidak adanya papan proyek dan keterangan resmi mengenai sumber anggaran maupun nama perusahaan pelaksana. Kondisi ini semakin memperkuat dugaan bahwa pekerjaan dilakukan tanpa transparansi.
“Kita tidak tahu siapa yang kerja, papan proyek juga tidak ada. Tahu-tahu sudah dibangun begini, padahal hasilnya amburadul,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana pekerjaan memilih bungkam, dan tidak ada keterangan dari instansi teknis terkait soal pengawasan maupun kualitas pekerjaan tersebut.
Masyarakat berharap agar Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) maupun aparat penegak hukum (APH) turun langsung memeriksa kualitas pekerjaan dan memastikan tidak ada unsur penyimpangan anggaran di balik proyek perbaikan TPT di ruas vital Jalan Nasional tersebut.(Zak/Red).

Zek Permana 













