Tingkatkan Kualitas Relawan, BGN Gelar Pelatihan Penjamah Makanan di Cilegon
Cilegon, Bantensuara.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia para relawan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebanyak 250 relawan dari 5 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Cilegon mengikuti pelatihan atau bimbingan teknis (Bimtek) penjamah makanan.
Pelatihan yang berlangsung di Hotel Forbis, Kota Cilegon, Sabtu (18/10/2025) itu digelar sebagai upaya peningkatan kemampuan relawan MBG dalam mengelola makanan yang higienis, sekaligus sebagai syarat memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan.
Koordinator Wilayah Kota Cilegon dari BGN, Lukiah, mengatakan pelatihan ini menjadi langkah penting agar para relawan memahami cara penanganan makanan yang baik dan benar, serta mampu mencegah potensi kasus keracunan makanan di lingkungan sekolah.
“Isu keracunan makanan MBG sedang marak belakangan ini. Maka melalui Bimtek ini diharapkan kualitas para relawan di setiap SPPG semakin meningkat,” ungkap Lukiah.
Baca Juga : Satlantas Polres Pandeglang Sosialisasikan Penertiban Kendaraan pada Kegiatan Hari Santri Nasional
Menurutnya, selain memperoleh sertifikat penjamah makanan, kegiatan ini juga mendorong setiap SPPG untuk melengkapi persyaratan SLHS dan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap kualitas air serta penerapan standar halal.
“Ke depan, bukan hanya relawan yang memiliki SLHS, tapi setiap SPPG juga akan memiliki sertifikat itu. Kami pun sudah berkoordinasi dengan Forkopimda Cilegon untuk memperkuat penerapannya,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapat materi dari lima narasumber, meliputi Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pendidikan, BPOM, serta Persatuan Ahli Gizi.
"Ratusan relawan MBG dari 5 SPPG di Kota Cilegon saat mengikuti pelatihan"
Materi yang disampaikan mencakup teknik pengelolaan makanan, penyimpanan, pengemasan, pengaturan suhu ideal, penggunaan alat pelindung diri (APD), hingga perhitungan status gizi anak.
“Tujuan utama program MBG kan untuk mengurangi angka stunting. Jadi melalui pelatihan ini, para relawan bisa memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi,” ujar Lukiah.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kecamatan (Kapokcam) MBG BGN Kota Cilegon, Rio Irwan Saputra, menuturkan bahwa keberhasilan program MBG di Cilegon bergantung pada kolaborasi yang kuat antara BGN, stakeholder daerah, dan Yayasan SPPG.
“Kami berharap tidak terjadi lagi status KLB atau kasus keracunan makanan. Pengawasan dilakukan ketat setiap hari bahkan setiap detik,” tegas Rio.
Ia menambahkan, saat ini terdapat 13 SPPG yang telah berjalan aktif, sementara 4 SPPG lainnya dalam tahap persiapan operasional.
“Total kebutuhan SPPG di Kota Cilegon mencapai 49 unit. Mudah-mudahan di akhir tahun 2025 target kebutuhan dapur MBG di Cilegon bisa terpenuhi,” tandasnya. (Zak/Red).

Zek Permana 













